CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN SMP/MTs
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kali ini saya akan membagikan mengenai contoh rancangan oembelajaran SMP/MTs. Semoga membantu anda.
Contoh Rancangan Pembelajaran SMP/MTs
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Implementasi lima pembelajaran pokok di atas dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris disajikan seperti contoh pembelajaran teks deskriptif
(terdapat di Buku Guru Bahasa Inggris Kelas VII Pada Bab VII dengan tema “What
do They Look Like?” ).
Materi Pokok: Teks deskriptif lisan dan tulis, tentang
orang, binatang, dan benda.
Fungsi Sosial: Membanggakan, mengenalkan,
mengidentifikasi, memuji, mengkritik, dan sebagainya.
Struktur Teks:
Penyebutan nama orang, binatang, benda dan nama
bagian-bagiannya yang dipilih untuk dideskripsikan
Penyebutan sifat orang, binatang, benda dan bagiannya, dan
Penyebutan tindakan dari atau terkait dengan orang,
binatang, bendayang semuanya sesuai dengan fungsi sosial yang hendak dicapai.
Panjang teks: kurang lebih 3 (tiga) kalimat.
Unsur Kebahasaan:
Penyebutan kata benda singular dengan a dan the, dan plural
(-s).
Kata ganti it, they, she, we, dst; our, my, your, their,
dst.
Kata sifat yang sangat lazim, young, old, clever, big,
small, easy, difficult, dilligent, tired, tall, short, beautiful, dan
semacamnya
Kata kerja untuk menyatakan keadaan dan tindakan rutin dalam
simple present tense: be, have, go, play,get, take, dan sebagainya.
Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi
Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan
secara lisan.
Topik: Orang, binatang, benda di sekitar dan
relevan dengan kehidupan siswa, dengan memberikan keteladanan tentang
perilaku disiplin, jujur, peduli, pola hidup sehat, dan ramah lingkungan.
Pada bab VII ini, peserta didik akan belajar mengenai
bagaimana membuat teks deskriptif yang sangat sederhana. Teks awal yang
diperkenalkan ini hanya terdiri dari tiga kalimat sederhana, yaitu: nama
orang/benda, karakter, dan kegiatan (action). Walaupun tidak ada struktur teks
deskriptif tertulis secara eksplisit, namun diharapkan guru tetap mengulang
tiga pertanyaan yang dapat menggiring peserta didik ke dalam struktur teks
deskriptif, yaitu:
- What
is he/she/it?
- What
do you think of him/her/it?
- What
does he/she/it do?
Kegiatan Mengamati
Dalam kegiatan mengamati ini, peserta didik akan diminta
untuk mengamati gambar yang ada di buku siswa halaman 157, yaitu gambar
pekarangan dengan beberapa orang yang melakukan aktifitasnya. Jika
memungkinkan, guru dapat memperlihatkan gambar, video, atau bahkan mengajak
peserta didik untuk pergi ke pekarangan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Tahapan pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:
Guru dapat memulai pembelajaran dengan melemparkan beberapa
pertanyaan seperti berikut:
“Look at this picture!”
“Have you ever seen the farm before?”
“Is there any farm in your neighbourhood?”
“What activities are the farmers doing on the farm?”
Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar
pekarangan yang ada di buku siswa dan menghubungkannya dengan hal-hal yang
sudah dipelajari di bab sebelumnya, seperti angka, nama anak, dan lain
sebagainya.
Guru merangsang peserta didikuntuk aktif berbicara mengemukakan
pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya.
Guru bisa memulainya dengan pertanyaan-pertanyaan, seperti
berikut.
“What do you think about this picture?”
“Who are they?”
“What are they doing?”
“Can you tell me, how the girl looks like?”
“Is she pretty?”
“Do you think she is dilligent?”
“What is she doing?”
“What is the boy doing?”
“Can you find an animal there?”
“What goats doing on the farm?”
Guru dapat memberikan pertanyaan–pertanyaan lain sesuai
dengan kondisi dan situasi di daerahnya masing-masing.
Guru harus berkomunikasi dengan semua peserta didik.
Kegiatan Menanya
Pada kegiatan menanya ini, peserta didik diharapkan dapat
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang ada.
Jika peserta didik mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pertanyaan,maka guru
dapat memberikan panduan pertanyaan awal untuk kemudian dilanjutkan oleh
peserta didik yang lain.
Beberapa tahapan kegiatan yang mungkinkan untuk
dilakukan oleh guru adalah:
Guru harus bisa membuat peserta didik aktif terlibat dalam
kegiatan mengamati ini, dengan membangun suasana belajar yang menyenangkan,
ceria, penuh semangat.
Guru harus menampung semua pendapat-pendapat peserta didik,
dan membimbingnya untuk memperbaiki/mengoreksi pengucapan kalimat/kata yang
kurang tepat, tanpa membuat peserta didik malu/patah semangat.
Biasakan mengoreksi setelah peserta didik selesai
mengungkapkan pendapatnya (apa yang dia ketahui) jangan memotongnya langsung
ketika peserta didik sedang bicara.
Beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat merangsang peserta
didik untuk bertanya dan berdiskusi diantaranya adalah:
“Do you have pets?”
“Do you always feed them?”
“Do you see the trees?”
“What kind of tree is it?”
“What else you can find on that farm?”
“Do you see something interesting there?”
“Can you tell me what it is?”
Guru selalu memberikan kata-kata pujian/penyemangat, setiap
peserta didik mengemukakan pendapatnya.
Mencoba/mengeksplorasi
Pada kegiatan mengekplorasi ini, peserta didik diharapkan
dapat menggabungkan antara pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
dalam sebuah unjuk kerja.
Beberapa kegiatan yang mungkin untuk dilaksanakan adalah:
Guru mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa
kelompok.
Setiap kelompok terdiri tiga-empat orang peserta didik.
Guru meminta peserta didik mengamati gambar-gambar yang ada
pada buku siswa halaman148 mengenai suasana di pekarangan.
Guru meminta peserta didik agar bisa menjelaskan karakter
dan kegiatan yang dilakukan orang/manusia pada setiap gambar dengan rinci.
Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikannya dengan
kelompok masing-masing.
Peserta didik mencatat hal-hal yang mereka temukan, dengan
cara bekerja sama dengan kelompoknya, saling memberikan bantuan informasi,
memberikan masukan-masukan tentang karakter dan kegiatan pada gambar yang
sedang mereka amati.
Guru mengawasi proses belajar, dengan memastikan semua
peserta didik ikut terlibat aktif dalam diskusi pada kelompoknya masing-masing.
Guru bisa mengarahkan kelompok yang memerlukan bantuan
(tertinggal dari kelompok-kelompok lain), sehingga peserta didik dapat
fokus/lebih terarah dalam mendeskripsikan karakter dan kegiatan pada setiap
gambar.
Sebagai kegiatan pengayaan, guru dapat meminta peserta didik
untuk mengamati benda/orang yang berada di pekarangan sekitar sekolah, kemudian
dideskripsikan melalui tiga struktur utama: nama, karakter, dan tindakan.
Guru pun dapat meminta peserta didik untuk menggambar
benda/orang yang diamati, lalu menambahkan keterangan-keterangan yang
memungkinkan untuk mendeskripsikan benda/orang tersebut.
Mengasosiasi
Dalam kegiatan asosiasi ini, peserta didik diharapkan dapat
menganalisis hasil kerja yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan hasil
kerja rekannya yang lain. Guru pun dapat berperan aktif dalam membimbing serta
mengarahkan tahapan asosiasi ini agar berjalan dengan baik.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok.
Setiap kelompok terdiri tiga-empat orang peserta didik.
Guru meminta peserta didik mengamati gambar-gambar yang ada
pada halaman ini.
Guru meminta peserta didik agar bisa menjelaskan karakter
dan kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan setiap gambar dengan rinci.
Guru meminta peserta didik untuk membandingkan jenis
binatang yang ditemukan di lingkungan rumah mereka.
Kemudian meminta peserta didik untuk mendiskusikan dan
mengasosiasikannya dengan kelompok masing-masing.
Pastikan peserta didik tetap menggunakan tiga ciri utama
dalam teks deskriptif, yaitu nama, karakter, dan tindakan yang dilakukan.
Peserta didik mencatat hal-hal yang mereka temukan, dengan
cara bekerja sama dengan kelompoknya, saling memberikan bantuan informasi,
memberikan masukan-masukan tentang karakter dan kegiatan pada gambar yang
sedang mereka amati.
Guru mengawasi proses belajar, dengan memastikan semua
peserta didik ikut terlibat aktif dalam diskusi pada kelompoknya masing-masing.
Guru bisa mengarahkan kelompok yang memerlukan bantuan
(tertinggal dari kelompok-kelompok lain), sehingga peserta didik dapat
fokus/lebih terarah dalam mendeskripsikan karakter dan kegiatan pada setiap
gambar.
Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan
sudah dapat mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan di
depan khalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya dirinya dapat lebih
terasah. Peserta didik yang lain pun dapat memberikan komentar, saran, atau
perbaikan mengenai apa yang dipresentasikan oleh rekannya.
Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan
mengkomunikasikan ini adalah:
Setiap kelompok bekerja sama untuk mendeskripsikan karakter
dan kegiatan pada kotak-kotak yang telah disediakan dalam buku siswa.
Setiap peserta didik memahami bagaimana mendeskripsikan
orang dan binatang yang ada di lingkungan sekitar rumahnya.
Peserta didik membacakan hasil kerja mereka di depan kelas.
Setiap kelompok mendengarkan dengan baik, dan bisa
memberikan masukan/
tambahan tentang karakter dan kegiatan yang dilakukan oleh
orang maupun binatang yang ada disekitar lingkungan rumahnya.
Setiap kelompok bergiliran membacakan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
Guru mengarahkan dan memastikan jalannya proses kegiatan
Penerapan ini bisa berjalan dengan baik.
Semua peserta didik harus terlibat aktif dalam proses
kegiatan mengkomunikasikan ini.
Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, dan menampung masukan-masukan dari kelompok lain, guru memberikan
penjelasan di depan kelas.
Guru menjelaskan tentang karakter-karakter orang, binatang,
dan benda/pepohonan.
Guru mengucapkan setiap kalimat deskriptif dengan baik dan
benar.
Pendekatan Pembelajaran pada Aplikasi Kurikulum Tahun
2013
Pada setiap aplikasi kurikulum mempunyai aplikasi pendekatan
pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum sekarang ini.
Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran yang
diterapkan pada aplikasi pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan ini berbeda
dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. pada setiap langkah inti
proses pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai
dengan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah ini mempunyai kriteria sebagai berikut:
pertama, materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata; ke dua, penjelasan guru, respon siswa,
dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta,
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis;
ke tiga, mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran; ke empat, mendorong dan menginspirasi
siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan
satu sama lain dari materi pembelajaran; ke lima, mendorong dan menginspirasi
siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran; ke enam, berbasis pada konsep,
teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; ke tujuh, tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Langkah pembelajaran
pada scientific approach menggamit beberapa ranah pencapaian hasil
belajar yang tertuang pada kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil
belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Hal
ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1: Proses pembelajaran menyentuh 3 ranah
Ranah sikap menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang
baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Langkah-langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific
Approach
Langkah-langkah Pembelajaran pada Scientific Approach.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Langkah pembelajaran pada scientific
approach menggamit 5 langkah kegiatan utama pembelajaran inti. Langkah
pembelajaran sebagaimana yang dimaksud ini menggamit kegiatan mengamati,
menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Gambar 2: langkah-langkah pembelajaran pada scientific
approach
Kegiatan pertama
pada scientific approach adalah pada langkah pembelajaran observing
(mengamati). Siswa mengamati obyek yang akan dipelajari. Kegiatan belajarnya
adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat).
Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi. Dalam hal ini guru menyajikan perangkat pembelajaran berupa media
pembelajaran. dalam kegitan mengamati, guru menyajikan video, gambar, miniature,
tayangan, atau obyek asli. Siswa bisa diajak untuk bereksplorasi mengenai obyek
yang akan dipelajarai. Pada pembelajaran bahasa Inggris, siswa melihat video
untuk mengamati sebuah percakapan. Sebagai contoh untuk mengajarakan Kompetensi
Dasar 3. 1. Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada ungkapan sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, serta
responnya, sesuai dengan konteks. Pada KD 3.1. tersebut materi pokoknya
adalah ungkapan sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf,
serta responnya Sedangkan KD 4.1. Menyusun teks lisan
sederhana untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan
terimakasih, dan permintaan maaf, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks. Materi pokok pada KD 4.1
adalah menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan
merespon sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf. Dari KD 3.1
dan KD 4.1 materinya adalah sama. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa KD 3.1
merupakan pengetahuan (cognitive) yang harus dikuasai siswa kelas VII SMP/MTs
dengan indikator memahami, sedangkan KD 4.1 merupakan keterampilan yang
akan dicapai berupa kata kunci menyusun teks. Untuk memahami dan menyusun
teks mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan
permintaan maaf, guru perlu menayangkan contoh percakapan tersebut.
Langkah ke dua pada scientific
approach adalah questioning (menanya). Kegiatan belajarnya
adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.. Pada kegiatan
pembelajaran ini siswa melakukan pembelajaran bertanya. Siswa yang pandai dan
cerdas akan bertanya atau menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari teman.
Dari tayangan video percakapan yang ada mengenai sapaan, pamitan, ucapan
terimakasih, dan permintaan maaf, siswa akan bertanya kepada guru atau teman se
kelas mengenai bagaimana menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih, meminta
maaf serta bagaimana mersepon ungkapan tertsebut. Pada langkah ini suasana
pembelajaran yang berhasil adalah terjadinya komunikasi aktif diskusi materi
pelajaran. Siswa akan saling bertanya dan saling menjawab mengenai stuktur
kalimat, makna kata, pronounciation yang benar.
Langkah ke tiga pada scientific
approach adalah associating (menalar/mengolah informasi).
Kegiatan belajarnya adalah pertama, mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi; kedua, pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Pada kegiatan ini siswa
akan menalar yaitu menghubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. pada kegiatan ini siswa berlatih menerapkan apa
yang dipelajari sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
pembelajaran bahasa Inggris pada kelas VII SMP/MTs. Kompetensi Dasar 3.
1. diatas. Pada KD 3.1. tersebut materi pokoknya adalah ungkapan
sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, serta responnya Sedangkan
KD 4.1. Menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan
merespon sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Materi pokok pada KD 4.1 adalah menyusun teks lisan
sederhana. Melihat 2 hal itu bahwa materi pokoknya adalah ungkapan
sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf, serta responnya. Pada
KD 3.1 adalah memahami dan pada KD 4.1 adalah menyusun teks. Melihat KD 3.1 dan
KD 4.1 siswa akan belajar menyusun teks ungkapan sapaan, pamitan, ucapan
terimakasih, dan permintaan maaf, serta responnya berdasarkan struktur
bahasa yang dipelajari pada capain KD 3.1 sebagai pengetahunan yang telah
dipelajarai untuk diasosiasikan dengan menyusun teks sesuai pada KD 4.1.
Langkah ke empat pada scientific approach adalah
experimenting (mencoba). Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan
informasi/eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/ aktivitas,
wawancara dengan nara sumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan
sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat. Pada langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk mencoba
mempraktekkan apa yang dipelajari. Ketika siswa telah bisa menyususn teks
tentang pembelajaran bahasa Inggris pada KD 3.1 dan KD 4.1 yaitu memahami da
menyusun ungkapan sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan permintaan
maaf, serta responnya, mereka akan mencoba membuat kalimat sebanyak mungkin
tentang materi tersebut. Kegiatan ini bisa dilakukan secara kelompok, secara
berpasangan dan secara individu. Siswa akan mencaba mempraktikkan apa yang
dipelajari baik pada keterampilan reseptif (membaca dan mendengarkan, maupun
pada`keterampilan produktif (berbicara dan menulis). Mereka juga dituntut untuk
mengembangkan kemampuan penguasan kosakta berkaitan dengan KD yang dipelajarai.
Keaktifan siswa dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan bahasa pada
contoh ini, sangat diperlukan dan sangat dipentingkan. Guru akan membimbing
seluruh siswa dalam mencoba mempraktikkan dan mengembangkan kemampuan
penguasaan pengetahuan dan penguasaan keterampilan pada bidang ini. Hal yang
sangat penting adalah bahwa seluruh siswa harus bisa mengikuti pembelajaran
dengan riang dan gembira.
Langkah ke lima pada scientific approach adalah
networking (membentuk jejaring). Networking adalah kegiatan siswa untuk
membentuk jejaring pada kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pada
tahapan ini siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai apa yang telah
dipelajari sementara siswa lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa berupa
pertanyaan, sanggahan atau dukungan tentang materi presentasi. Guru berfungsi
sebgai fasilitator tentang kegiatan ini. Dalam kegiatan ini semua siswa secara
proporsional akan mendapatkan kewajiban dan hak yang sama. Siswa akan terlatih
untuk menjadi narasumber, menjadi orang yang akan mempertahankan gagasannya
secara ilmiah dan orang yang bisa mandiri serta menjadi orang yang bisa
dipercaya. Para siswa melakukan kegiatan networking ini harus dengan
perasaan riang dan gembira tanpa ada rasa takut dan tekanan dari siapapun. Guru
akan melakukan penilaian otentik dalam proses pembelajaran ini dan penilaian hasil
Pembelajaran. Siswa yang aktif dan berani mengemukakan gagasan/pendapatnya
secara ilmiah tentu akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Siswa yang masih
mempunyai rasa takut dan kurang percaya diri akan terlatih sehingga menjadi
pribadi yang mandiri., dan pribadi yang bisa dipercaya. Semua kegiatan
pembelajan akan kembali kepada pencapaian ranah pembelajaran yaitu ranah sikap,
ranah kognitif dan ranah ketrampilan
Sekian yang bisa saya tulis. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
THANK'S FOR VISIT MY BLOG
0 comments :
Post a Comment